This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 17 Maret 2013

ikut pertama kali dapat harapan 1 dan 4


“ Ikut pertama kali masuk sepuluh besar “
Itulah kata yang terucap dari siswa didik saya Syarif Ibrahim Rabbani yang memamg baru pertama kali ini mengikuti lomba Olimpiade Pendidikan Agama Islam di Tebuireng Competeition 2013 tingkat SD/MI se-Jawa Timur  acara yang dimulai dari pukul 08.00 WIB ini diikuti berbagai sekolah dijombang dan sekitarnya .
Tahapan Lomba dibagi menjadi tiga babak , babak pertama sebagai babak penyisihan peserta  meneyelesaikan 50 materi soal PAI terdiri dari soal Fikih, Aqidah Akhlak, SKI , Al qur an Hadits dan juga Bahasa Arab. Setelah mengikuti dari sekian peserta diambil 20 terbaik untuk mengikuti babak kedua kemudian dari 20 terbaik dimabil 10 terbaik dan pemenang juara 1,2 dan 3.
Diawal kali sebelum mendaftarkan diri sebagai peserta saya sebagi guru PAI pesimis anak bisa masuk sepuluh besar karena dari tinjauan materi jelas kami jelas  kalah melihat materi yang diujikan adalah materi – materi untuk sekolah Madrasah Ibtidaiyah , sedangkan kami adalah sekolah Sekolah Dasar yang materi pendidikan agama islam tidak seluas seperti di Madrasah Ibtidaiyah. Saat ditunjuk untuk menjadi pendamping peserta dalam olimpiade PAI ini saya sempat berucap “ Kayaknya berat Bu “ berat apanya pak ?  coba dulu “    kata kepada Sekolah. Saya fikir  tidak ada kata yang tidak mungkin jika mau berusaha    tarjet saya siswa –siswa bisa masuk 20 besar.
Ketika ajang kompeteisi akan dimulai dengan bekal materi yang saya rasa cukup untuk anak didik saya  pun memberikan semangat  “ Ayo kamu pasti bisa ”  doakan pak “ sahut anak – anak.  Satu jam lebih saya menunggu sampai babak penyisihan selesai akhirnya waktu yang menunjukan jam 10.30 babak peneyisihan berakhir, taka lama terlihat wajah anak didik saya dengan senyuman, “  bagaimana ? Tanya saya “ saya kemungkinan Cuma salah 3  pak”   jawab syarif, “ klo  saya mungkin salah 5 pak “ sahut Raihan .
Sambil menunggu pengumuman saya dan anak – anak sempat berziarah ke makan Gus Dur “ Presiden ke 4 RI yang tempatnya tak jauh dari lokasi perlombaan. Sambil sesekali bercakap cakap dengan anak- anak. “ Pak kira –kira jawaban soal nomor ini apa? “ , “  Klo yang ini apa pak? “Tanya mereka. Sambil memastikan jawaban mereka tadi benar atau salah. Saat yang ditunggu tiba pengumuman seleksi yang masuk ke 20 besar, anak –anak semakin penasaran terdengarlah sebutan nama Syarif Ibrahim Rabbani..seketika “Al hamdulillah “  sontak terucap dari bibir syarif, tak beberapa lama kemudian dipanggil juga nama Mohamad Raihan Hakim Musyafa’.. Alhamdulillah terucap dari kisan saya dalam hati bergumam”  g sia-sia saya mimbing mereka”
Teramat senangnya sampai- sampai lupa kalau anak-anak belum makan siang padahal mereka harus masuk ke ruang babak berikutnya dan ternyata beneran mereka harus masuk ke ruangan tempat seleksi 20 besar “wah … anak – anak belum makan lagi…” dalam hati saya. Tetapi anak –anak dengan semangatnya mereka segera berlari masuk ke ruangan yang ditentukan ‘” doakan pak” kata mereka sambil berlari.
Beberapa kali saya coba melihat diruang tempat mereka mengikuti kompetisi karena waktu yang digunakan ternyata lebih lama dari babak pertama. Saat saya intip dari jendela perolehan nilai dari anak didik saya 180 selisih 2 angka dari nilai teratas akhirnya saya putuskan untuk melihat terus jalanya seleksi sampai pada akhirnya nilai siswa saya 190 dan nilai teratas 220. Dari perolehan itulah siswa didik saya mendapatkan peringkat Harapan I. Dan anak didik  yang satunya lagi mendapatkan nilai 170 menempati posisi ke 7 besar atau harapan IV, Terus Semangat anak –anak kalian pasti bisa jadi yang terdepan.!